


Ditulis ulang dari artikel DetikCom
Penyelenggaraan tol laut dari Pelabuhan Tanjung Perak kembali dipercepat di awal tahun 2024. KM Logistik Nusantara 3 meluncur sebagai pelayaran perdana tol laut di tahun ini, membawa kargo menuju sejumlah daerah di wilayah Indonesia Timur, berangkat dari Tanjung Perak Surabaya.
Andre Mulpyana, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Bidang Pelayanan Transportasi Laut dan Kemaritiman, menekankan bahwa tol laut telah ada sejak 2015 dan terus berlanjut hingga saat ini. Menurutnya, daerah tujuan utama tol laut adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.
"Wilayah di Indonesia Timur, terutama ke Maluku Utara seperti Weda dan Jailolo, serta NTT seperti Ende, Rote, Merauke, Sabu, hingga Sorong di Papua, menjadi destinasi yang paling dominan," ujar Andre di Dermaga Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada hari Rabu.
Andre menambahkan bahwa pengiriman kembali kargo tidak hanya terbatas pada Pelabuhan Surabaya, melainkan dapat mencakup pelabuhan singgah lainnya. Penggunaan tol laut ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman, dengan diskon per kontainer hingga 50%, yang disubsidi oleh pemerintah.
"Dampak dan realisasi tol laut saat ini lebih terasa pada Sektor Daya Alam (SDA) di Indonesia. Bahan pokok dan kebutuhan penting masih menjadi komoditas yang paling diminati," ungkap Andre. Ia juga menetapkan target sekitar 400 perjalanan per tahun untuk mencapai hasil yang lebih optimis.
Di sisi lain, Yossianis Marciano, Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PELNI, menyampaikan bahwa KM Logistik Nusantara 3 adalah kapal tol laut perdana di tahun 2024 yang berlayar ke wilayah Indonesia Timur. Kapal tersebut memiliki kapasitas 114 TEUS kontainer dan mengangkut muatan sembako serta barang pokok lainnya, dengan rute Surabaya-Jailolo-Tidore-Surabaya dan durasi pelayaran sekitar 14 hingga 17 hari.