(Dilansir dari Teropong News)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia/Indonesian Logistics & Forwarders Association) di Hotel Westin, Kuningan Jakarta Selatan, pada Senin (11/12).
Munas dengan tema Optimalisasi Peran ALFI/ILFA Guna Meningkatkan Kinerja Logistik dan Investasi Menuju Indonesia Emas 2045, Budi Karya menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi swasta seperti Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanam Modal Asing (PMA).
"Dalam menghadapi situasi ini, perlu kita perankan ALFI sebagai lembaga yang berwibawa," ujarnya dalam pembukaan acara yang turut dihadiri oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Menurut Menhub, indeks kinerja logistik Indonesia masih belum optimal. "Maka dari itu, kita harus mencari cara-cara khusus, seperti hilirisasi, dan ini merupakan bagaimana kita memerankan ALFI," lanjut Budi Karya.
Selanjutnya, peran ALFI untuk mewujudkan pelabuhan yang ramah lingkungan (green port) dan logistik yang efisien menuju Indonesia emas 2045.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil menyatakan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia terus meningkat. "Bahkan saat ini, lebih banyak terjadi di wilayah di luar pulau Jawa," katanya.
Bahlil juga menyoroti kolaborasi yang perlu dibangun oleh usaha logistik swasta dan BUMN ke depan. Pernyataan tersebut juga ditegaskan oleh Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum ALFI, kepada wartawan.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.781 tahun 2012 tentang ALFI, ditegaskan bahwa ALFI adalah satu-satunya asosiasi yang membina perusahaan di bidang: – Jasa Pengiriman Barang/Freight Forwarding – Ekspedisi – Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (customs broker) – Badan Usaha Angkutan Multimoda. – Industri logistik terkait rantai pasok.
"Kami ingin menyampaikan bahwa hingga akhir November 2023, jumlah perusahaan yang tergabung dalam ALFI/ILFA mencapai sekitar 4.133 perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi mulai dari Aceh hingga Papua."